Minggu, 07 Maret 2010

Aplikasi Pengajaran dan Pembelajaran
untuk Pemahaman
(David N Perkins Chris Unger)

Tujuan utama dari teori ini adalah penanaman pemahaman sebagai kemampuan pencapaian. Oleh karena itu, hal ini dimaksudkan hanya untuk situasi di mana pemahaman adalah menjadi perhatian pusat. Teori ini dapat diaplikasikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII. Kompetensi dasar yang sesuai misalnya membaca biografi tokoh yang akan diajarkan di semester 2.

Nilai-nilai yang didasarkan dari teori ini meliputi:
• menjadi mampu untuk menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman
• topik belajar adalah pusat disiplin atau daerah
• motivasi (" keterlibatan,komitmen, dan tanggapan emosional")
• penggunaan aktif dan perpindahan (transfer) pengetahuan
• ingatan pengetahuan
• Pengaturan, pendekatan sistematis yang pengajaran yang membangun
• jarak yang lebar dan fleksibel tentang gaya bersifat pendidikan, termasuk mengarahkan instruksi
• siswa yang menyediakan umpan balik untuk satu sama lain

Metode. Inilah metode utama yang ditawarkan teori ini:
1) Pilih topik umum untuk pelajaran (guru dan siswa). Mereka seharusnya:
• berpusat pada satu bidang
Dengan cara, guru bersama siswa memilih satu topik umum, khususnya yang sedang menjadi pembicaraan hangat. Topik yang tepat untuk dijadikan pembahasan tentang biografi seorang tokoh, sebaiknya tokoh yang telah dikenal oleh guru maupun siswa.
• menarik dan dapat diakses oleh para siswa
Tokoh yang dipilih haruslah menarik, dan untuk mendapatkan informasi tentang tokoh tersebut, dapat dicari/diakses siswa dengan mudah.
Misalnya: tokoh yang akhir-akhir ini menjadi sorotan seluruh masyarakat dunia, yaitu ‘Barrac Obama’. Bagi siswa yang seslu mengikuti perkembangan berita, akan menjadi topik menarik yang mereka kuasai, sedangkan bagi siswa yang sebelumnya tidak tahu tentang profil Barrac Obama, akan menjadi penasaran dan tertarik untuk mempelajarinya. Dengan mudah siswa dapat mengaksesnya melalui berbagai media. Bisa lewat koran, internet, mapun buku-buku biografi ”Barrac Obama” yang akhir-akhir ini menajdi best seller di toko buku.
• tertarik kepada guru
Guru harus dapat menjadi motivator yang dapat mengundang rasa penasaran dan ketertarikan siswa pada pembelajaran yang sedang dilakukan. Diantaranya memberi umpan pertanyaan-pertanyaan. Misalnya: Kabarnya, Barrac Obama Sang Calon Presiden Amerika, dulu pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, benarkah itu anak-anak? Kalian akan menemukan jawabannya pada buku biografi ini yang berjudul Menelusuri Jejak Barrac Obama
• bisa menghubungkan ke tema berbeda
Selain mengetahui latar belakang kehidupan tokoh tersebut, kita juga dapat mengajarkan kepada para siswa untukmengangkat tema yang berbeda. Misalnya: kerja keras dalam meraih kesuksesn, hal-hal yang patut diteladani dari tokoh tersebut, dsb
• secara khusus tema tersebut dapat memperkaya pengetahuan siswa dan mempertegas karakter
Maksudnya adalah dengan mengetahui biografi tokoh ini, siswa menjadi bertambah terutama dengan hal-hal yang aktual. Serta karakter siswa sedikit banyak dapat terbentuk, yaitu siswa dapat meneladani dan meniru tindakan dan perilaku positif dari tokoh tersebut. Misalnya, Barrac Obama tertarik membaca berbagai macam buku sejak ia masih kecil.

2) Menyatakan tujuan pemahaman (guru dan siswa). Mereka seharusnya:
• Jelas dan Umum
Siswa tahu tujuan pemahaman untuk materi ini. Tujuan telah secara jelas dan umum ditunjukkan pada awal pembelajaran. Bahwa dengan membaca buku biografi, siswa dapat mengetahui tokoh ternama di dunia, dapat menyebutkannkisah menarik dalam hidup tokoh tersebut, serta dapat menyebutkan hal-hal yang patut diteladani.
• Tersirat
Memberikan bentuk spesifik pada sub topiknya. Sebagai contoh: Bagaimana Barrac Obama bisa bersekolah di Indonesia? Apa yang membuatnya tinggal di sini?
• Terpusat pada disiplin ilmu
Melanjutkan topik umum, tujuan pemahaman harus terpusat pada target pembelajaran. Siswa diharapkan dapat mengapresiasi tak hanya pada tokoh di bidang seni yang telah banyak mereka kenal, tetapi tertarik juga mengenal tokoh politik.

3) Libatkan dalam pencapaian pemahaman (para siswa).
Siswa dapat bekerja secara kelompok atau individu, kemudian guru menjadi pemandunya sehingga secara sistematis dapat mempercepat pencapaian tujuan pemahaman. Kemudian guru membuat suatu kelompok-kelompok kecil, membagi bahan diskusi tentang subtopik, siswa menyajikan hasil diskusi mereka dan saling bertukar informasi tentang subtopik yang telah mereka kuasai.
Sesuai dengan tujuan pemahaman dan topik umum, pencapaian pemahaman mempunyai panuan tentang apa yang mereka pilih, yaitu
• Hubungkan secara langsung dengan tujuan pemahaman
• Kembangkan dan pahami melalui praktek
• Libatkan berbagai gaya mengajar dan bentuk ekspresi siswa
• Kembangkan pemakaian pemikiran yang menantang
• Menunjukkan pemahaman di muka umum

4) Menyediakan penilaian berkelanjutan (guru).
Penilaian secara berkala membuat guru harus menyusun umpan balik yang bersifat informatif sejak awal proses pembelajaran, memperbaiki kesalahpahaman dan meningkatkan hasilnya. Tidak sekedar memberi nilai X atau A atau B atau , tanpa ada indikasi yang jelas dan apa-apa saja yang bisa dilakukan untuk menunjukkan revisi.
Penilaian berkala bisa terjadi secara langsung, dengan menerima umpan balik dari satu siswa ke siswa lainnya
Penilaian berkala dapat juga terjadi secara tidak langsung di alur pembelajaran. Siswa berdiskusi tentang suatu subtopik, kemudian mendengarkan pendapat teman lainnya dan siswa dapat menerima umpan balik secara implisit.
Merencanakan siapa yang memberikan umpan balik, apa umpan balik tersEbut, dan kapan meyakinkan bahwa ada waktu untuk umpan balik itu sendiri, serta kelanjutan proses berpikir merupakan tantangan yang jelas dalam kelas TfU.

0 komentar:

Posting Komentar