Sabtu, 26 Desember 2009

2012 kontroversi

Baru-baru ini film dari Hollywood ini telah menggemparkan dunia. Begitu juga Indonesia. Film “2012”, menggambarkan terjadinya bencana besar atau sebut saja kiamat pada tahun 2012 bulan 12 tanggal 12, yang telah diperhitungkan oleh kalender suku Maya. Gambaran-gambaran tentang kiamat, inilah yang membuat penasaran dari kalangan dewasa hingga anak-anak sekalipun.
Meski film ini adalah film yang paling laris diburu di bioskop, namun film ini tetap menimbulkan kontroversi baik bagi ulama maupun perfilman Indonesia.

ANALISIS
Film 2012 ini dapat dipandang Dari beberapa segi antara lain sebagai berikut :

AGAMA
Film 2012 yang menggambarkan datangnya bencana besar, yaitu kiamat menimbulkan kontroversi karena film ini dianggap mendahului takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Padahal kiamat itu hanya Tuhan yang tahu. Dari kontroversi tersebut bahkan menimbulkan beberapa fihak angkat bicara, salah satunyalembaga keagamaan yaitu MUI dengan sigap mengeluarkan fatwa melarang penayangan film tersebut.

SOSIAL
Jika dipandang dari segi sosial film ini menimbulkan kontroversi. Ada yang pro dan ada juga yang kontra. Yang pro mengatakan film ini hanya rekayasa semata sehingga sah-sah saja untuk ditayangkan. Dari segi teknologi "2012" diolah dengan teknologi perfilman yang canggih dan mengagumkan, efek memikat. Gambaran dunia yang luluh lantah karena bencana global atau gampangnya disebut "kiamat". Kehancuran yang ada membuat penonton penasaran dibumbui rasa takut serta mengkhawatirkan bahwa bencana itu akan benar-benar datang tak sekadar sebagai film yang dipertontonkan.
Inilah gambaran kecemasan sehingga akan menimbulkan kontra dan menyatakan film ini tidak layak ditayangkan karena menimbulkan kecemasan bagi banyak fihak.

EKONOMI
Film 2012 dipastikan telah mengeluarkan banyak biaya dari segi pembuatan, namun jika dilihat dari segi keuntungan, film ini mungkin telah meraup keuntungan yang luar biasa banyaknya, setelah adanya isu tentang kebenaran kiamat yang datang pada tahun 2012 masyarakat dari golongan atas sampai bawah sekalipun pasti akan merasa tertarik untuk menyaksikannya. Rasa penasaran melingkupi setiap masyarakat tak terkecuali. Didukung adanya fatwa MUI, justru "2012" diuber. Bisa dibuktikan bahwa semua tiket yang dijual semuanya habis terbeli.

MORAL
Bagi sebagian orang "2012" membuat penasaran dan menciptakan berbagai rasa dalam pribadi penggemarnya.Ada yang takut, ada pula yang biasa saja menyikapinya, bahkan ada yang ingin menikmatinya beberapa kali lagi. "2012" menyampaikan pesan moral yang teramat mendalam, bahwa bumi yang dahulu diciptakan Sang Pencipta dengan segala keindahannya, disaat Sang Pencipta menginginkannya, apa yang dapat dilakukan manusia. Keresahan, ketakutan melanda umat manusia penghuni dunia. Manusia masih berusaha bagaimana dirinya dapat selamat dari bencana global dunia, yaitu sebut saja kiamat. "2012" mengingatkan manusia pada peristiwa air bah jaman Nabi Nuh.Hanya yang berada dalam kapal Nuh lah yang terselamatkan dan setelah bencana itu, mulailah kehidupan baru. Kapal baja dalam "2012" mampu menyelamatkan manusia yang berada di dalamnya. Inilah sisi kemiripan "2012" dengan air bah jaman Nabi Nuh, seperti yang digambarkan dalam kitab suci.Pesan moral yang tak sekadar menimbulkan rasa takut dan cemas, namun perlu pandangan yang positif dalam menyikapi datangnya hari akhir.

BUDAYA
Film ini berasal dari Hollywood, dunia barat. Dunia yang menguasai dunia, sumber dari perang globalisasi dan arus globalisasi dunia. Bagi adat dan budaya ketimuran akan menjadi sebuah pertentangan. Budaya timur, seperti Indonesia yang senantiasa mengutamakan nilai. Nilai ini akan selalu dipertentangkan dengan agama, bahwa manusia tabu mendahului kehendak Sang Pencipta dengan meramalkan kiamat akan datang di tahun, bulan dan tanggal yang sudah diketahui manusia. Jangankan kiamat, manusia akan tersandung, dapat rejeki, jodoh, sakit, bahkan mati saja tidak akan pernah menyadarinya. Hanya perlu dihadapi dangan iman dan keyakinan bahwa hidup ini ada yang memiliki dan ada yang menciptakan.


MUI yang kurang setuju, bahkan melarang film ini beredar di Indonesia, dan meminta lembaga sensor untuk menghentikan penayangannya, karena lembaga sensor yang menentukan suatu film boleh ditayangkan atau tidak. Padahal film tersebut sudah lulus sensor dan ditayangkan di seluruh Indonesia. Menurut MUI, film itu tidak layak diedarkan karena tidak mendidik, dan bertentangan dengan ajaran agama.

Meskipun menimbulkan kontroversi, film 2012 tetap ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia, karena masyarakat pun sudah mengapresiasi bahwa film tersebut fiktif belaka dan rekayasa manusia yang bersifat hiburan, dan memamerkan kecanggihan teknologi maya.

Kebijakan yang diberikan masyarakat apapun bentuknya (menolak atau menerima), yang jelas "2012" telah menyumbangkan sebuah hiburan yang menyumbangkan kemajuan teknologi perfilman dan pesan moral yang kental bagi penikmatnya. So...apresiasi yang positif sangat diperlukan, sehingga "2012" dapat dinikmati sebagai warna hiburan.
Saran yang tepat, film ini diperuntukkan untuk dewasa, bila anak anda menyaksikan, dampingi dan berikan pengertian dan arahan, sehingga tidak menimbulkan rasa trauma dan kecemasan bagi si buah hati.

PUISIKU

My baby


Hari ini seperti genap badanku
Seperti genap asaku
Seorang bayi mungil, hadir
Perempuan
Ia hadir di sini
Di tempat ini
Di masa ini
Di duka ini
Hapuskan, nak
Hapuskan segala luka
Hapuslah segala mimpi
Anakku
Apakah hilang segala palsu
Semu



Bidari, Sebuah Penantian, 02 Juli 2006


POTRET


Kupandangi
Kuraba potret itu
Dalam bilik bambu
Cantik


Perlahan mataku berkaca-kaca
Merasakan aura
Derita potret
Potret derita




Bidari, 2007




Bidadari


Terbang turun dari surga
Wajahnya yang cantik
Kemilau menyelimuti
Bak salju suci

Kau basuh ragamu di telaga itu
Muka makin bercahaya
Pipi yang ranum itu
Matanya berkaca-kaca

Bidadari,
Tangismu, air matamu mengalir
Membasahi pipimu yang ranum
Apakah dunia ini telah menyakitimu ?
Benarkah telaga ini mencabikmu ?

Baiklah
Ambil selendangmu
Terbang, tinggalkan telaga itu
Tinggalkan yang menderamu
Surga itu
Tempat yang membahagiakanmu


Bidari, 0507


Gaung


Lembut
Sayup
Tiup
Kencang
Terseret daku
Terluka aku
Menghampiri
Mengisi
Sebentar datang
Sebentar hilang
Angan makin tak jelas
Sayat memburu
Terluka aku
Mengejar bayang suara gaung itu


Bidari, Juliku ‘08


ULTAH


Hari ini, ultahmu
Tak ada kata
Tak ada rangkaian bunga
Juga tak ada pesta


Kucoba tuk mendaki hari ini
Mengejar perasaanku
Kuucapkan serangkaian ucapan suci
Selamat ulang tahun untukmu
Tak menentu menggayutiku
Putus asa sertai ucapanku
Akankah sampai di relung hatimu
Hati yang semakin menjauh
Kugapai-gapai
Hari ini kupupuskan segalanya
Di atas lautan harapanku
Apalagi yang harus aku tapaki
Harapanku layu di lembah madu

Andai saja engkau tahu
Begitu dalamnya


Bidari, 250908


BUNGA SURGA


Bidadari, bangunlah
Hari ini telah turun bunga surga
Hilang risau luluh hati
Sirna bisa obat luka
Letih mata berkaca
Bunga surga, bak safir keemasan
Dengarkan gemuruh dada ini
Gemerincing lonceng hati
Membahana, menggelegar membelah angkasa
Mengabarkan kepada surga
Bidadari ini bahagia
Berlari berkereta kencana
Di bibirnya ada canda tawa
Bersama
Menggenggam harapan
Selipkan bunga surga di lubuk hatinya


Bidari, 101008


GUGUR BUNGA SURGA

Bidadari ini tersakiti
Dalam, teramat dalam
Sakit, teramat sakit
Terasa luka tersiram air cuka
Pedih, melebih pedih
Terluka dan terhina
Bunga surga yang baru diselipkan di lubuk hatinya
Dicari-carinya entah kemana
Bunga surga yang bergemuruh di dada,
Yang mampu membelah angkasa
Mengabarkan kepada surga
Bidadari ini bahagia...
Kini berubah menjadi teriakan
Yang menyanyikan lagu pilu
Bidadari,
Telaga ini, dunia ini
Tak ‘kan pernah meneteskan kebahagiaan untukmu
Ketika dunia ini menyapa dan menaburkan
Persemaian, kasih di hatimu
Bidadari, kau tak kan pernah menemuinya
Kebahagiaan tak pernah ada untukmu
Tapi....
Bidadari ini telah lekat dan lelah dengan luka dan duka
Sepahit apapun bidadari harus bahagia
Meski dengan bayang-bayang luka
Terimalah ini sebagai takdir semata
Bidari, 171008



SEBONGKAH RINDU

Sebongkah rindu
Kubawakan untukmu
Dada ini sesak,
Ketika Kunthi ada bersamamu

Kabut berarak
Mendung kian tebal
Gerimis hujan menyirami hati yang gersang
Titik hujan jatuh dibumbui aroma cemburu yang lekat

Aku terbenam bersama bongkahan rinduku
Kutepis semua bersama ketakberdayaanku akan cinta dan derita

Nikmati bersama elegi penggembaraan nestapa usia





Bidari, 250109



RAPUH

Dadaku amat sesak
Terasa ada batu yang mengganjal
Dan aku tidak mampu mengambilnya

Tangisku tertahan
Terhimpit pahit
Ingin aku menjerit
Namun aku tak kuasa
Dan memang aku tak bisa
Dadaku semakin sakit
Kutelan lagi pil pahit hidupku

Tuhan, ampuni aku
Mengapa kali ini aku merasa rapuh

Bidari, 290109



SAHABAT SEJATI

Bening embun pagi tak sebening nurani
Tiada persaudaraan sejati seindah persahabatan
Selamat menunaikan ibadah puasa
Semoga ramadan kali ini menerangi hatimu
Sehingga mampu memahami arti sahabat

Sahabat itu ringan hati untuk menggenapi
Sahabat itu tulus hati untuk membantu
Sahabat itu mampu merasakan bila tersakiti
Sobat, sejatinya sahabat mampu malahirkan sahabat sejati




260809

GURU PROFESIONAL ???


Tidak dapat dimungkiri, bahwa pendidikan sangat menentukan masa depan bangsa. Pendidikan Indonesia saat ini akan mewarnai wajah bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Sebaliknya, pendidikan Indonesia saat ini adalah buah karya pendidikan di masa lalu.

Kurang lebih selama tiga dasawarsa, pendidikan di Indonesia berupa polesan yang hanya terlihat megah dari luar. Pendidikan Indonesia yang terkungkung dengan kepalsuan. Hasil pendidikan dengan sistem Ujian EBTA/NAS, dimana setiap lembaga pendidikan hasilnya sangat fantastis setiap tahunnya, yaitu predikat lulus 100 %. Wacana di tiap daerah dengan bebas buta aksara (B3B ), dan masih banyak lagi polesan di dunia pendidikan Indonesia.

Saat ini, Indonesia sedang terperanjat bahwa pendidikan mengalami keterpurukan. Pendidikan Indonesia sedang bangun dari tidur dan mimpinya yang panjang. Tersadarkan dengan posisi Malaysia yang notabene murid Indonesia, belajar dan ngangsu kawruh dari Indonesia, pada kenyataannya maju lebih pesat dibandingkan Indonesia.

Atas dasar keterpurukan inilah, dipandang perlu adanya perubahan paradigma pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia sedang sibuk dengan perbaikan mutu, sehingga muncul istilah mutu dan standar. Munculnya LPMP, Standar Isi, Standar Kompetensi dan masih banyak istilah lain, sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah tidak main-main lagi dan tidak mau ambil resiko pahit tentang hasil dan mutu pendidikan. Pendidikan sebagai penentu masa depan bangsa membutuhkan perhatian yang serius dari setiap elemen masyarakat.

Sebagai faktor penentu keberhasilan pendidikan Indonesia adalah kurikulum dan sistem, pendidik dan peserta didik. Seluruh faktor ini saling berkaitan dan berkesinambungan. Kurikulum sebaik apapun tanpa kesadaran sepenuhnya dari pelaksana kurikulum adalah non-sense. Suksesnya pelaksanaan kurikulum akan sangat bergantung pada pelaksana kurikulum,yaitu para guru dan didukung oleh manajemen dan penciptaan sekolah yang kondusif dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.